1. Stail dialog mirip dengan perbualan sehari-hari --Sesuai untuk menghidupkan suasana realistik.
2. Pemilihan perkataan dibuat dengan berhati-hati agar dapat menimbulkan kesan realistik dengan memasukkan unsur sinkof. Aku -- ku, hendak--nak, tida--dak.
3. Meninggalkan tradisi drama puitis, semuanya dalam bentuk prosa dan sintaksisnya pendek-pendek. Berusaha benar-benar untuk meniru pecakapan sebenar.
Thursday, April 12, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment